Hizmet atau gerakan yang terinspirasi oleh pemikiran dan tindakan filsuf turki kenamaan, Fethullah Gulen, meliputi semua aspek kehidupan bermasyarakat, tak terkecuali pendidikan. Gulen banyak menuangkan pemikiran-pemikiran tentang pembaruan di dunia Islam dan lebih mengedepankan dialog dan perdamaian antar umat beragama dalam menyebarkan ajaran dan nilai-nilai Islam.
Pemikiran-pemikirannya ini kemudian menjadi sebuah gerakan yang ia wujudkan
dalam bentuk lembaga-lembaga pendidikan, lembaga amal, media massa cetak dan
elektronik, perkumpulan-perkumpulan pelajar dan kelompok-kelompok lobi, bahkan
membantu berdirinya asosiasi wartawan dan penulis (Journalists and Writers
Foundation) di Turki pada tahun 1994. Gerakan Gulen juga memiliki media
sendiri, termasuk koran Zaman, saluran tv Samanyolu, dan stasion radio Burc.
Mereka juga memproduksi acara video dan audio. Mereka yang terlibat termasuk
intelektual-intelektual kenamaan dari berbagai universitas bergengsi di Turki.
Filantropi juga menjadi salah satu program terkenal Gerakan Gulen. Mereka
mendirikan lebih dari 1000 sekolah di seluruh dunia, dari Tanzania ke Jepang
dan Afrika, tetapi terutama di Asia Tengah. Kini orang-orang Turki yang telah
terinspirasi oleh pandangan-pandangannya telah tersebar di sekitar 160 negara,
dan di 150 negara tersebut mereka telah mendirikan lembaga pendidikan. Bila
suatu negara ingin melihat masa depan
penuh dengan harapan, maka generasi mudanya harus dibekali pembelajaran.
bila orang tua ingin memiliki anak yang berbakti, maka anaknya harus diletakkan
pada tempat yang dapat membangun pikiran dan hatinya. Dari mereka kita dapat
belajar semangat pengabdian yang tulus di tengah budaya egoisme mementingkan
diri sendiri dan sikap acuh terhadap sesama. Bukankah nabi Muhammad mengajarkan
bahwa sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya. Dan
betapa pentingnya pendidikan demi kemajuan bersama di masa depan.
Gerakan Gulen mengoperasikan sekitar lebih dari
1.000 sekolah di 140 negara, surat kabar, TV, radio, universitas, dan bahkan
bank. Lembaga-lembaga pendidikan ini menggunakan kurikulum yang sama dengan
yang digunakan sekolah-sekolah negeri. Gulen memang menomorsatukan pendidikan
yang bisa mengintegrasikan kaum Muslim ke dunia modern. Mereka menekankan
nilai-nilai agama seperti perilaku yang baik dan hormat kepada mereka yang
lebih tua. Sekolah-sekolah ini didukung oleh para pendukung Gulen, baik dari
kalangan pengusaha, aristokrat, birokrat, bahkan rakyat biasa. Para pengajarnya merupakan lulusan
perguruan-perguruan tinggi terbaik Turki. Dan sekolah-sekolah itu dianggap
berhasil menawarkan pendidikan berkualitas tinggi. Mereka memang dikenal
sebagai pekerja keras dan sangat mendahulukan pelayanan (hizmet). Hizmet
bukanlah merupakan jalan lain ataupun alternatif dari pergerakan yang sudah
ada. Hizmet bergerak berdasarkan prinsip-prinsip positif, yakni bahwa gerakan
ini secara independen berusaha untuk tidak menjadi oposisi dengan siapapun, dan
senantiasa bersikap inheren mengikuti alur sistem di negara manapun mereka
tinggal. Hizmet ini juga bertujuan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi
kemanusiaan, bekerjasama dengan organisasi-organisasi lain juga para
legislator. Hizmet ini tidak menjadi oposisi dari siapapun, masyarakat manapun,
dan bangsa manapun. Hizmet ini membuka pintu secara terbuka bagi orang-orang
yang memiliki fikiran, budaya, dan agama yang berbeda, dengan tetap
berlandaskan alqur’an dan sunah, memegang teguh prinsip-prinsip dasar hizmet
dengan tetap menjunjung tinggi hak azasi manusia, serta tetap menjunjung tinggi
nilai-nilai universal kemanusian.
Pendidikan ala hizmet termanifestasi dan
direalisasikan oleh NGO bernama Pasiad. Dalam perspektif penulis, apa yang
dilakukan oleh Pasiad adalah wujud dari hizmet itu sendiri. Pasiad tidak hanya
bergerak di bidang pendidikan, tetapi juga bidang sosial budaya. Peran dan jasa
Pasiad di Indonesia dan kawasan Pasifik lainnya tak perlu dibantah lagi. Terkait
dengan pendidikan, semua tokoh besar di Indonesia memberikan testimoni tentang
pendidikan jenis ini. Mereka memuji dan mengapresiasi jenis pendidikan yang
dikembangkan. Gus Dur mendeskripsikan sistem pendidikan ala Turki ini sebagai
sistem pendidikan yang mengedepankan pengembangan moral dan akhlak yang harus
ditiru oleh bangsa besar seperti Indonesia ini agar keluar dari krisis multi
dimensi. Inilah, kata Gus Dur, yang
diwariskan oleh Said Nursi dan Fethullah Gulen.
Pendidikan dengan konsep Gulen terealisasi dengan
sangat baik oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Tercatat ada lebih dari enam
sekolah yang mengadopsi sistem pendidikan ini dan berasosiasi langsung dengan
Pasiad. Sekolah-sekolah tersebut misalnya Kharisma Bangsa, Pribadi Bilingual
School, Semesta, SBB Sragen, dan Fatih Bilingual School. Kesemuanya adalah
sekolah internasional yang merupakan favorit dan dambaan siswa-siswi di
Indonesia. Meskipun nama sekolah berbeda beda, tapi kaitan dengan Pasiad sangat
erat, bahkan saat Presiden Turki berkunjung ke Indonesia, beliau tak luput
untuk mengunjungi sekolah ala Turki ini. Selain di Indonesia, sekolah jenis ini
diapresiasi dengan sangat baik di Rusia. Saat pembukaan sekolah Turki disana,
salah satu pejabat pemerintahan bahkan mengatakan, adanya sekolah Turki di
Rusia merupakan peristiwa historis tak terlupakan selain pengiriman astronot
Rusia ke luar angkasa beberapa tahun sebelumnya.
Ada beberapa karakteristik sekolah dengan konsep
hizmet yang dikembangkan oleh Pasiad, terutama mereka punya kesamaan atau
keserupaan dalam tiga aspek, yakni visi-misi, program dan fasilitas penunjang. Pandangan
Gulen yang integral ini termanifes dalam sekolah-sekolah yang terinspirasi
pendapatnya, yang dilandasi semangat hizmet. Diantara karakteristik lembaga
pendidikan tersebut:
a.
Terintegrasi
dengan teknologi. Semua sekolah yang terinspirasi Gulen pasti mendukung
pengajaran science dengan menyediakan fasilitas pengajaran komplit yang
dilengkapi laborat. Karenanya tak mengherankan bila dalam olimpiade “science”,
banyak siswa yang menyabet berbagai penghargaan interrnasional.
b. Visi Misi dan Program yang hampir sama, yakni
pembentukan karakter dan akhlak lewat pendidikan moral serta pengembangan dan
pengajaran sains terkini.
c. Mempunyai
fasilitas Bahasa yang canggih dan mewajibkan penggunaanya, baik Arab maupun
Inggris. Fasilitas olahraga pun demikian.
d. Training
for Trainer, pelatihan bagi para pengajar dan staffnya. Termasuk berbagi
pengalaman, ide dan motivasi antar pengajar yang rutin diadakan. Juga
pengembangan kurikulum yang selalu dikontrol.
Kharisma bangsa bervisi “To participate in the
education endeavors by making students know that they are the most beloved
creations of God and to comprehend the exact meaning of the spirit of unity,
helping appreciating to each other with care. We believe that this is the only
way to reach for humanity and the real happiness”. Visi ini jelas sesuai dengan
konsep pendidikan yang diteoritisikan oleh Gulen dan Bediuzzaman, bahwa
pendidikan tidak hanya bertujuan untuk membuat mereka mendapatkan kehidupan
dunia yang baik, lebih lanjut pendidikan adalah untuk menyadarkan kita akan
Tuhan dengan segala kuasanya dan akan pentingnya moralitas – spiritualitas
dalam hidup. Karenanya tak salah jika misi yang dikembangkan oleh Kharisma
bangsa sangat ideal, yakni: Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan terkini dan
moral yang tinggi, Membimbing siswa agar berguna bagi nusa dan bangsanya, Menjadi
lembaga pendidikan terdepan di dunia dengan sistem yang unggul.
Untuk merealisasikan visi-misinya, sekolah Kharisma Bangsa mempunyai 9
program unggulan yang ditawarkan kepada masyarakat Indonesia:
1.
Pendidikan
Moral
2.
Kombinasi
Kurikulum Nasional dan Internasional
3.
Fasilitas
yang memadai
4.
Program
Ekstrakurikuler
5.
Olimpiade
Sains
6.
Konsep Asrama
7.
Pembangunan
Karakter
8.
Persiapan
Studi ke Luar Negeri
9.
Biaya yang
terjangkau
Dengan konsep yang sedimikian matang, Kharisma bangsa tentunya menjadi
sebuah alternatif, atau bahkan pilihan utama, bagi masyarakat ditengah tengah
dikotomi sekolah Indonesia, antara yang negeri dan yang swasta, yang masih saja
membawa dan melahirkan generasi yang krisis dimensi ahlak.
Fatih Bilingual School
yang bermotto “right environment for learning” menekankan diri pada kurikulum
yang berbasis pengembangan skill, pengetahuan dan akhlak sebagai misinya. Mereka
mempunyai empat visi sebagai berikut:
a.
Prepare students intellectually, morally,
socially, emotionally, and physically for admission to the best
universities/institution in the world.
b.
Ensure the development of essential social and
natural sciences knowledge.
c.
Direct students into becoming effective
communicators, networkers and cross-cultural team players. Facilitate learning
and communication in multiple languages.
d.
Help students garner realistic objectives that
foster a fondness of their language and culture, and a keen awareness of their
surroundings to help them to become tolerant, open-minded and respectful
towards other cultures in the multicultural context of the region, and the
international sphere.
Untuk mewujudkan hal tersebut Fatih mempunyai 3
program andalan:
a.
A continuously revised and developed curriculum
tailored to student needs.
b.
A dedicated and enthusiastic team of teachers who
arc role models in every sense.
c.
A fully equipped, dynamic physical environment.
Konsep Fatih yang futuristik ini tentunya akan
melahirkan generasi bangsa yang handal yang tidak hanya berpengetahuan tetapi
juga bermoral dan mempunyai kualitas leadership. Yang luar biasa tentunya
adalah bagaimana Fatih berusaha membentuk pelajar yang tidak hanya unggul dalam
hal sains dan karakter, tetapi juga menonjol secara sosial, emosional dan dalam
performansi fisik semisal dibidang seni. Ini adalah pandangan komprehensif,
suatu perspektif yang melihat pendidikan sebagai wahana untuk membentuk manusia
yang ideal. Cara yang holistik seperti ini adalah karakter dasar pendidikan
model Gulen.
SBBS yang bermotto “school of champions” mempunyai
visi yang serupa, yakni : Pusat keunggulan pendidikan yang ternama di daerah
maupun Nasional dengan kualitas international untuk mewujudkan pribadi yang
berilmu tinggi dan berakhlaq mulia serta mampu mengaktualisasikan dalam
kehidupan bermasyarakat. Mereka menawarkan fasilitas yang sangat kompleks
sebagai berikut: a. Multimedia Classes b. Science & Computer lab c. Internet
Access 24 Hours d. Asrama yang sejuk e. Library f. Music Room g. Swimming Pool h.
Lapangan Basket Indoor i. Lapangan Tenis j. Luas Tanah 12 Ha.
Mereka mempunyai sistem pendidikan yang kompleks dengan bentuk bimbingan
berupa: a. Long Life Education b. Parent
Visit c. Mother Class Program d. Camping Program e. Academic Consultation f.
Counseling Program g. Self Study Morning – Night.
Hal yang mengagumkan adalah walaupun SBBS terletak
di Sragen, yang tentunya secara lokus kurang strategis di bandingkan dengan
sekolah-sekolah model Gulen lain, visi mereka tetap universal dan
internasional. Bahkan mereka ingin pelajar yang bernaung menjadi jawara di
bidang sains dan lainnya, to be champions. Untuk mewujudkan hal tersebut mereka
bahkan menerapkan konsep belajar nonstop yang disebut self study. Tentunya,
serupa dengan model sekolah ala Gulen yang lain, mereka menawarkan fasilitas
yang mewah nan kompleks yang melebihi sekolah negeri di Sragen. Hal ini
tentunya faktor luar biasa yang akan menarik minat dan atensi masyarakat Sragen
dan sekitarnya. Apalah artinya visi dan misi yang luar biasa seandainya tidak
diimbangi dengan fasilitas dan faktor penunjang yang lengkap untuk
merealisasikannya. SBBS dengan demikian sudah lengkap dan ideal untuk mendidik
anak-anak bangsa di wilayah tersebut.
Sekolah Pribadi berusaha mewujudkan generasi yang : 1. Who knows the basic aims of the
National Education and strives to realize them. 2. Who digests the information
and makes it his/ her own rather than mere memorizing. 3. Who is a researcher
4. Who gets along well wth technology, and continually renews himself/herself.
5. Who is cooperative, and likes sharing 6. Who is respectful to faith,
sensitive to public values and environment. 7. Who acts with feeling of helping
one another and solidarity. 8. Who is preferable at those fields relevant to
his/ her education. 9. Who believes in quality. 10. Who knows foreign languages, knows other
cultures, who is integrated to the world, happy and succesfull. Hal ini
merupakan harapan yang sangat luar biasa dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan
oleh masyarakat saat ini. Generasi dengan karakter-karakter diatas tentunya
tidak hanya akan membuat masyarakat maju dalam teknologi, tetapi juga
berkualitas dalam moral dan berkarakter. Apa yang digariskan oleh sekolah
Pribadi adalah apa yang diteoritisikan oleh Gulen tentang bagaimana seharusnya
pendidikan itu.
Semesta meletakkan pondasi
pembangunan menuju Indonesia baru dengan melalui pendidikan yang berwawasan
internasional dan berakhlak mulia untuk generasi bangsa dari berbagai etnis,
ras dan agama. Ini merupakan sekolah
nasional berasrama yang menerapkan sistem pendidikan berkualitas dengan
kurikulum Nasional Plus. Semesta merupakan sekolah unggulan yang didirikan atas
kerjasama Yayasan Al Firdaus Indonesia dengan Assosiasi Pasiad Turki yang
terletak di kota Semarang, Jawa Tengah. Sistem pendidikan berbasis siswa,
dengan bahasa pengantar Bahasa Inggris khususnya untuk mata pelajaran
Matematika, Fisika, Kimia, Biologi, Komputer, dan Bahasa Inggris. Dengan
didukung fasilitas pendidikan yang modern dan canggih serta tenaga pengajar
asing yang profesional yang siap mengantarkan putra-putri Indonesia dalam
persaingan pendidikan baik tingkat nasional maupun internasional.
Semua sekolah-sekolah
tersebut,dengan lokasi yang terpisah jauh di seluruh wilayah Indonesia,
mempunyai visi-misi, program dan fasilitas yang hampir sama. Tak lain hal
tersebut dikarenakan mereka mengadopsi pendidikan perspektif Gulen. Gulen
meskipun hidup nan jauh disana, Amerika Serikat, tetapi pandangannya mendunia
dan diimplementasikan di semua negara, kecuali Iran yang memang tak mengizinkan
“madrasah” ala Turki berdiri disana. Ini menunjukkan bahwa visi Gulen tentang
pendidikan sangat bermanfaat di tataran praksis dan inilah yang sebenarnya yang
dibutuhkan oleh dunia pendidikan, metode edukasi yang holistik dan kaffah.
Kesemua ini bisa tersebar luas tentunya disebabkan oleh sebuah “gerakan”
komunitas yang disebut Hizmet.