Semua sekolah-sekolah yang menerapkan konsep
pendidikan Gulen telah berhasil menelurkan prestasi baik nasional maupun
internasional di bidang sains. Siswa-siswa Semesta berhasil meraih emas di
kompetisi sains internasional di Novahamburgo Brazil. Di Jepang, salah satu
siswa Kharisma bangsa berhasil merebut medali emas dalam olimpiade bertajuk
IBO. Tahun 2007 di Adana, Turki siswa Fatih bilingual School meraih medali emas
dalam kompetisi BUSEF. Di Perancis,
siswa SBBS berhasil meraih juara pertama tahun 2010 diajang Math Kangaroo
Contest. Dalam ajang IYIPO di Georgia, siswa sekolah Pribadi meraih medali emas
tahun 2007.
Sungguh luar biasa tentunya pencapaian tersebut. Hal ini sangat mungkin karena sekolah yang berbasis "hizmet" dilengkapi dengan fasilitas yang sangat memadai. Namun, prestasi dibidang sains tentunya harus diimbangi dengan “prestasi” spiritual, ataupun moralitas. Tidak ada
kompetisi meraih medali emas ataupun perak dalam moralitas. Yang ada dalam
menerapkan moral tinggi dalam hidup sehingga kita berguna bagi sesama dan
agama. Sekolah dengan perspektif Gulen didirikan belum begitu lama di
Indonesia. Karenanya, untuk menilai keberhasilan sekolah tersebut dalam
pendidikan moral, belum begitu kentara. Penilaian tersebut paling cocok
ditujukan kepada alumni-alumni sekolah yang menjadi tokoh di masyarakat dan
melihat kebermanfaatannya. Namun, setidaknya, sekolah dengan model ini tidak
pernah terlibat dengan kasus-kasus tawuran seperti yang terjadi pada SMA-SMA
negeri favorit di daerah ibukota. Inilah bentuk manfaat dari pendidikan moral
yang diterapkan di sekolah-sekolah ala Pasiad ini.
Sekolah dengan model yang demikian tentunya bisa
banyak diharapkan. Gus Dur sendiri sebagai bapak bangsa sangat mengapresiasi,
bahkan beliau menganjurkan untuk menirunya. Menteri Pendidikan Indonesia bahkan
mengatakan kalau program pendidikan yang dilaksanakan PASIAD selama satu dekade
terakhir telah memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia, khususnya pembangunan sekolah bertaraf internasional
di bidang pendidikan dasar dan menengah. PASIAD, menurutnya, telah memberikan
contoh nyata dalam mengakselerasikan mutu, relevansi, dan daya saing pendidikan
nasional, sehingga mampu mendorong sekolah dan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan
pendidikan yang baik." Rektor UIN Jakarta, Prof Komaruddin Hidayat
mengatakan : “saya memiliki kesan kuat bahwa sekolah-sekolah itu didesain
dengan konsep yang jelas dengan guru-guru yang profesional, dedikatif, dan
sangat menekankan pembentukan karakter.”
Rektor Universitas Mercubuana, Dr Suharyadi,
memberikan tanggapan yang kompleks. Menurutnya, Indonesia
memerlukan lembaga pendidikan yang bertaraf internasional dengan kurikulum
nasional plus untuk mempersiapkan generasi muda penerus yang mempunyai wawasan
nasional dan global. Lembaga pendidikan ini harus telah teruji kualitas
lulusannya dalam menghadapi masa depan yang penuh dengan persaingan yang makin
ketat. Program
pendidikan yang dilaksanakan PASIAD sudah dapat memenuhi harapan tersebut
dengan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa, yang di samping mempunyai
kemampuan intelektual yang tinggi sekaligus dilandasi oleh keimanan yang kuat.
Pendidikan dengan konsep kurikulum dan tenaga pengajar yang diterapkan di
PASIAD, telah terbukti mampu menghasilkan siswa-siswa yang memenangkan berbagai
kejuaraan olimpiade internasional terutama di bidang pengetahuan dasar seperti
matematika, fisika, biologi, kimia dan komputer. Konsep yang telah dikembangkan
di berbagai wilayah ini, menurut
beliau, diharapkan dapat terus berkembang
dan menyebar ke seluruh Indonesia, sehingga makin banyak siswa yang mendapat
kesempatan untuk dapat mengikuti program tersebut.
Penulis beranggapan bahwa pernyataan-pernyataan
tokoh nasional Indonesia tersebut menunjukkan bahwa sekolah dengan model dan
perspektif Gulen (Pasiad, Turki) adalah ideal untuk membangun bangsa dan
manusia yang tidak hanya berprestasi tetapi juga bermoral. Orang Turki kenamaan bernama Ali Ozbudak suatu
kali berujar “Membantu dunia pendidikan itu serupa dengan membangun rumah di surga.”
Pendidikan dengan demikian sangat berkaitan dengan masa depan, baik masa depan
duniawi maupun ukhrowi. Satu-satunya cara untuk mewujudkan dunia yang “baldatun
thayyibatun wa rabbun ghafur” tentunya adalah lewat dunia pendidikan. Dan pendidikan
yang dikonsepsikan dalam gerakan hizmet merupakan sesuatu yang luar biasa.
Karakteristik seperti: kasih sayang pada sesame, beretos kerja tinggi,
rendah hati, jauh dari perilaku yang merugikan diri sendiri maupun orang lain,
kerja tim yang kokoh, bercita-cita tinggi dan jauh ke depan, selalu optimis dan
profesional dicoba untuk diwujudkan dalam pola pendidikan yang dikelola oleh
organisasi Pasiad.
interesting. Tahu bahwa anda dosen UIN (ayah saya dulu juga), sekolah di Australia (ayah saya dulu juga) dan mengetahui ttg pasiad (anak saya lulus tes masuk di kharisma).
BalasHapustrims utk info-nya
rgrds,
anak dosen uin